Thursday, November 27, 2014

Motor!!! Taukah Kebiasaan Kalian Itu Berbahaya ???!!!!

Pagi2 gue udah marah yang gak perlu sama motor. Padahal masih pagi dan gue banyak kerjaan, tp gak tahan dan mending nulis dulu.

Ada banyak kebiasaan motor yang menjengkelkan: maunya di kanan doang plus pelan; nanggung > kanan nggak kiri nggak; dll dsb namun yang paling berbahaya adalah

MOTONG DENGAN MENGGUNTING.

ngerti maksudnya gunting?
Dia nglewatin gue dari kanan atau kiri, dan begitu lewat LANGSUNG motong, padahal depan gue kosong agak jauh. Itu kebiasaan yang bikin marah pengendara mobil. Sengaja bikin marah karena kita 'orang kaya'?! Alhamdulillah, berarti amal kita nambah kalau ternyata kita gak marah, dan dosa loe nambah..

Satu yang bikin gue tadi marah adalah kebiasaan harus nglewatin mobil, whatever it costs. Kejadiannya tadi pagi di puteran Prumpung (Pasar Gembrong), jalan walau gak supersepi tp agak kosong...gue muterbalik dengan mudah dan pelan2 PAKAI SEIN ambil kiri. Banyak motor tp gue gak motong, gue tunggu ampe agak kosong sampe gue dapet ke kiri...Ada satu motor yang ngikut ke kiri, dan maksa tetap di kiri dan feeling gue dia mau ke kanan (masuk flyover). Bener kan?! Dia dari jalur paling kiri 'menggunting' gue dan masuk flyover, membuat gue sumpah serapah dan meninggalkan sejuta kemarahan dan tidak perlu.

Kenapa harus ngotot ngikutin gue ke kiri??? Gue baik2 loh ambil kiri, gak gunting gak zigzag, orang punya otak pasti tau gue mau ke kiri???! Ya mungkin emang gak punya otak makanya begitu yah...
Kenapa gak lempeng aja?! Kanan gue kosong banget kok, dengan mudah dia ambil jalur ke flyover gak ada rintangan?!

Emang mentang gue punya mobil terus boleh dizolimi??! Ya moga2 lu dizolimin terus ma orang seumur idup loe.

Kejadian serupa yang membekas (hayyah) adalah jaman kuliah, ketika itu gue udah sampe depan rumah (rumah gue di kanan), berhenti, pasang sein dan pelan2 ke kanan...ada motor di belakang gue, as usual, gak mau ngalah, tp berhubung waktu itu gue masih muda banget dan mobil gue tank (Volvo 264), jadi gue biarin aja, ttp belok ke kanan, dia maksa 'ngikut' kanan dan jatoh. MAMP*S loe! Puas banget!

Tapi gue udah tua sekarang, gak gitu lagi.

Kejadian kedua yang gue inget adalah udah jaman kerja, di pom bensin. Mau isi pertamax, posisinya harus puter balik kalau dari arah masuk. Seberapa kenceng sih kita di pom bensin???! Pelan kan?! (ya ada sih orang yang kenceng terus, di kampung, di tol, dimanapun dia berada, tp gue gak gitu).. dan gue udah gak alert lagi, wong di pom bensin, pelan pula?! Tanpa feeling apa2 gue muter balik dan bruuuk!!!! Ternyata ada motor yang nyoba gunting gue dan dia gak nyangka kalau gue muter balik! FYI, tempat isi bensin untuk motor jauh dari situ, so eat that. Ga ada yang nyalahin gue. Sukurin!

Anyway, itu lah kehebatan pengemudi mobil. Kita bisa baca gerakan motor, tapi motor gak bisa baca gerakan mobil padahal kita gede yah??!

Mohon maaf karena saya tahu banyak pemotor di luar sana yang sangat santun (kalau pelan ya di kiri, gak selap selip, gak menggunting) tapi mengingat banyak kecelakaan, ya memang banyak motor yang begajulan.


Sekian marah2 pagi ini. Mari kerja kerja kerja.


Thursday, November 6, 2014

My First (and probably Last) Time with Gel Nail Polish

I'm not a 'nail person' because I don't do my hands that much. Even sometimes I pick my cuticles. Eww. I know. But I've read a lot about gel polish because of the staying power, so I decided to give it a try.

First of all, if you don't know what the **** gel polish is, read about gel polish in Wiki

Second, you can't apply it at home, at least in Indonesia. In USA, there are some DIY gel polish, like OPI available in Sephora or Sally Hansen

Third, you can't remove it at home. So I have to go back to nail salon to remove it.

OK. One at a time.
This is the result of Artistry(?) gel polish I had on Her Glam Nail Salon in Rasuna Epicentrum.
glittery gel nail polish
First the aesthetician soak my nails in water and probably salt, remove the cuticles and shape my nails. Then she paint a coat of basecoat. Then put my nails under UV light. Then she applied 3 coats of colors, finished with topcoat. Please note that every layer she painted, she put me under the UV light. So I was exposed to UV rays :)

The process was fast because the UV light made the polish dry very very fast (under 20 seconds, I guess).

The aesthetician said it would last 14 days. Yes. Amazing, huh?!

Then I went there at day-5 to remove it. The aestheticians were like 'what happen? Why you wanna remove it after 5 days while it still looks good?" and I answered, simply, "I need to do salat"

As muslim I believe we shouldn't wear nail polish for praying because the water can't penetrate the nails because of the polish. I won't debate on that, some people still wear polish while the're praying, it's their choice, but I rather not.

And FYI, Inglot understands that need and created halal-polish, called
O2M Breathable Nail Enamel
yeah probably Inglot didn't create them for muslims, but to maintain nail health because of the coating would weak your nails..

Then the removal process began. It wasn't simple at all. She put remover on my nails, wrapped it with aluminium foil for 10 minutes, then SCRAPPED the polish using cuticle remover (I know, it was horrible), put acetone once she's done and left my nails slightly dull :(

I didn't time the process, but I think it took almost one hour I guess, or at least 40 minutes. So probably it would be my first and last experience with gel polish, because:

  • It costs IDR 250K to apply and IDR 40K to remove 
  • It takes time to remove and I can't do it at home
  • I just hate salon atmosphere, where the costumers chatted and the aesthetician gossips with each other, like we weren't there. 
So, if you don't need to salat and want superstaying power of nail polish, go ahead with gel.