Tuesday, July 25, 2017

How to Pull Off Dark Lipstick

I used to wear neutral lips.
Then I got older and discovered lots of cute bright matte lipstick, I was hooked. Bright matte lips are my staple. 

I have some dark lipstick because I wanted to do the ombre thing. But last week I decided to wear it separately, in the day time, for work in the ministry. Here's the selfies:
Purbasari EC87

Wardah Intense Matte 12

Wet N Wild Sugar Plum Fairy
and I love the result. I didn't get much compliment, but that wasn't I intended to. I wear them to please myself. 
Also I realize that Wardah Intense Matte 12 is not flattering for my skintone because it's too brown.

So, what does it take to wear dark lips?? Here's some advice:

  1. Wear it with confidence.
  2. Being old helps too. I didn't have the confidence before I hit 35.
  3. Confidence itself is useless if the color doesn't suit your skintone. So pick the right shade.
  4. This kind of makeup requires flawless skin (or concealer, if you don't have good skin).
  5. Keep the eyes neutral. Don't wear dark eyeshadow AND dark lips if you don't want to fall into goth territory.
  6. Exfloliate. Dark, patchy, flaky lips are not flattering.
  7. Have fun. It's just makeup, not a tattoo. Wipe it off if your friend says it's ugly!

Tuesday, February 7, 2017

Festival Band Alumni ITB 2017

5 Februari 2017 lalu, gue dan 7 teman angkatan 96 lainnya ikut festival band.
Loh. Sejak kapan Indira suka ngeband??! Perasaan posting di FB hanya kucing dan lipstik doang??

Sejujurnya, gak jelas. Hahhaa.

Pertama kali gue nge-band adalah tahun 1996 atau 1997, untuk acara di wisuda jurusan. Maap kalau salah, lupa gue. Udah 20 tahun soalnya.
Ketauan kan umur gue...kelahiran 1978.

Sejak kapan gue tau gue bisa nyanyi? Lupa. Dari dulu gue suka nyanyi dan gue sadar gue gak fals. Gue mudah ngafalin lagu ecek, baik lirik dan melodi.
Cuman untuk gabung ke band dan vokal grup, gue males nyari temen dan males latiannya. Basically I'm a useless lazy person. Males ngapa2in.

Kiprah bermusik hanya jaman kuliah, Ikutan paduan suara. Rame2. Keroyokan. Bukan nyanyi solo. Memang gak niat nyanyi solo. Jika itu yang gue mau, pasti dulu gue kejar. 20 tahun yang lalu.

Nah, tahun lalu, gue putuskan untuk gabung dengan band 96 mewakili angkatan. Berteman dengan teman2 jurusan lain (elektro, the boys) lalu gue udah kenal para ibu2nya, baik sesama PSM atau sejurusan.

Latihan dibilang intensive, lumayan juga terhitung Januari. Ada 8x. Beban gak ada, target gue cuman nggak kepleset, baik pitch maupun karena high heels di panggung. Simple. Walau demikian ya serius juga. Wong udah ngabisin waktu 8x latihan, nggak weekend di Cibubur (kangen Telolet!) plus gue kan penyakitan, jadinya ngobat terus2an. Jadi nggak abal2 juga. Give the best tapi santai.

Intinya sih, serius tapi santai. Apalagi di usia mendekati 40 ini, secara karir rata2 blm jadi big boss dan yang ibu2, masih jadi mamih (seperti, "maaf ya gak bisa dateng, anak gue demam mendadak"). Namun demikian, 8x latihan personel relatif lengkap.

Once again, targetnya di panggung cuma have fun, smile jangan fals, jangan salah lirik/nada. Gak pake koreografi, wong gue gak bisa nari. Jangan juga suruh komunikasi dengan penonton, ngomong ama temen2 aja belepetan apalagi disodorin mic!


Inilah kedelapan member. Dasar penamaan bi96urrito karena kami 96 dan suka makanan.

Dari awal gue bilang gue akan nyanyikan apa saja asal oktafnya nyampe dan warna suaranya cocok. (Contoh: gue nyampe lagunya Avril,tapi gak cocok. Jadi jangan milih lagu rock).
Akhirnya karena vokalnya bertiga, diputuskan nyanyi Release Me - Hold On (Wilson Phillips) dan Astaga (Ruth Sahanaya). Ide aransemen banyak dari youtube. Hehehe. Bisa latian 8x aja udah sukur banget, suruh aransemen aneh2 susah deh.

Gue, seperti biasa, hanya menyanyi karena gak bisa nyumbang saran aransemen. Cuman gue nurut. Begitulah gue, gak mau repot tapi gak protes dan manut hihihi.

Suasana Manggung

Beginilah pas manggung. Baju rompi panjang itu adalah baju kantor. Gue lagi tiris jadi nggak bisa belanja aneh2. Sepatu merah udah punya duluan, beli di Payless (murahan). Dalemannya skort hitam buat ngegym (udah lama punya). Rompi gue penitiin karena bros yang gue bawa rusak (!). Emang niat awalnya flirty tapi gak jual paha2 amat. Sesuai dengan umur lah, jangan jualan paha. Kasian audience. Untung angin gak banyak bertiup.

Ohya, gue deg2an setengah mati sebelum manggung. Pas gue inget2, perasaan pas sidang tesis aja gak sepanik ini??! Ternyata setelah ditilik2, gue inget gue dikasi penenang ama internist waktu itu, hahahhaa...Pantes gak panik.

Bersama Teman2 96 Sesudah Manggung
Walau gak banyak2 amat, ada juga beberapa teman2 96 yang menyempatkan datang untuk mendukung. Makasih ya.

Ini foto sesudah manggung, senyum ceria karena udah lepas., hahaha

Pengumumannya baru malam. Berhubung besoknya gue harus keluar kota, takut kecapean gue pulang duluan. Tau hasilnya cuman dari WA group aja.

ternyata kami JUARA TIGA. Hore!!


Wednesday, August 17, 2016

Catokan Mitsuyama MELEDAK!!!

Yah, judulnya bukan lebay.
Tapi ada prolognya sedikit.

Sebelum2nya, gue gak pernah suka ngurus rambut. Ketika rambut gue masih bagusan (tebal), jaman kuliah sering gue lurusin karena males banget ngurus rambut. Gue sering banget ke kantor dalam keadaan rambut basah, biarin kering alami, habis itu diikat atau dibiarkan dilepas aja dalam kondisi mengembang (frizzy, not voluminous). 

Sampai, bulan Februari 2016, gue kesambet Setan Catok.

Waktu itu gue iseng jalan2 ke Plaza Cibubur, lihat2 Marco dan ada alat sisir panas. Bukan bentuk hairdryer bersisir model Kuru-kuru, melainkan hot brush. Gue coba, bagus juga. Merk Mitsuyama, harga 145 ribu. Gak perlu lah beli mahal2, toh gak bakal dipake tiap hari....

Mulai lah gue bereksperimen. Pertama, gue gulung dari bawah ke atas, ternyata keritingnya gak awet padahal udah pakai mousse dan hairspray. Lalu buka2 youtube. Eureka moment. Ternyata harus diputer2 makenya.. Bingung? Untuk lebih jelasnya, lihat tutorial dari Instyler Ionic Styler Pro ini.

And I was addicted. Countless selfies. I felt prettier. Life was no longer beautiful without bouncy hair.
cakep kan..

BIG HAIR whoa!
Jika gue kesiangan, catok akan gue bawa ke kantor. Jika PNS umumnya ke kantor lalu ke kantin sarapan, gue akan nyatok dulu. Gak sampai 10 menit, maklum rambut gue udah menipis. 

Sampai minggu lalu. Tanggal 11 Agustus. 
Ketika catok yang gue letakkan di meja (kantor) tiba-tiba MELEDAK.
Memang tidak berkeping-keping, tapi BERAPI dan mengeluarkan bunyi. 

Alhamdulillah masih disayang Allah, meledaknya di meja bukan pas lagi gue pake dekat muka. 

Habis itu gue merasa hidup gue hampa --lebay--
dan dilarang beli catok murahan. 

Sekarang sudah punya catok baru merk Panasonic dan Remington, review menyusul. 
catok baru!!!

Wednesday, March 23, 2016

Perizinan Limbah B3 (Insinerator)

Nulis serius dulu ah….Jika menarik dan banyak pertanyaan, akan ada tulisan berikutnya. Jika nggak, ya segini aja hehehe.

Gimana cara mengurus izin insinerator Limbah B3?

Pertama adalah melengkapi persyaratan administratif dan teknis, tentu saja.  Check listnya bisa didownload di sini

Untuk syarat insineratornya sendiri, harus double chamber, tinggi cerobong minimal 14 m, temperatur minimum di chamber 1 dan 2 bisa dilihat di syarat. Kepanjangan kalau gue tulis. Ini blog, bukan sosialisasi hehhehe. Pegel nulisnya.

Jika semua sudah lengkap, kirim permohonan dengan segabruk berkas yang dijilid rapih, kasih ke UPT (Unit Pelayanan Terpadu KLHK), nanti Anda akan dapat nomor registrasi. Jika lengkap, akan tertulis ‘permohonan diterima’dan berarti proses perizinan diteruskan. Biasakan menulis contact person dan nomer HP di berkas permohonan, juga fax, biar kami gak susah2 mau hubungin untuk mengundang rapat.

Step berikutnya adalah nunggu undangan resmi dari unit Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3. Panjang bener ya namanya?! Guna contact person buat mempermudah komunikasi, kami kasi tau nonformal dulu via telepon, habis itu baru kirim undangan. Ya tau aja birokrasi, kadang suka lama.

Berikutnya rapat pembahasan teknis, datang atas biaya sendiri, ke kantor KLHK di Kebon Nanas. Point yang harus disiapkan ada di lampiran undangan. Jika kurang jelas, tanya ke orang yang nelpon (orang KLHK-nya). Mostly kami open dengan nomer HP. Setelah itu, biasanya akan ada tindak lanjut, dikasih waktu 2 bulan untuk memenuhi. Jika dua bulan tindak lanjutnya gak masuk ke KLHK (via UPT), maka BERKAS DIKEMBALIKAN dan diulang dari baru lagi.

Ohya, ada berita acaranya. Ada sekian poin yang harus dipenuhi.

Jika tindak lanjut selesai sebelum tenggat waktu 2 bulan, kami akan cek sesuai nggak dengan berita acara, jika sesuai akan dijadwalkan verifikasi lapangan (verlap). Verlap ini atas biaya KLHK. 

Next, tim dari KLHK akan datang ke lapangan, mengecek proses Pengolahan Limbah B3 dari awal sampai akhir. Untuk insinerator, akan dilihat pas masukin ke insinerator (berapa jumlah yang dicemplungin), berapa temperatur insinerator, dan berapa lama asapnya hilang. Di hari yang sama, akan ada berita acara verlap. Akan ada poin2 yang harus dipenuhi oleh pemohon. Seperti juga rapat, diberi waktu lagi dua bulan. Dan jika 2 bulan gak masuk ke UPT, berkas dikembalikan.

Berikutnya, jika semua tindak lanjut disampaikan sebelum dua bulan, jika lengkap maka draft SK dan RPD (risalah pengolahan data) akan dibuat, akan dirapatkan internal, berikutnya dikirim ke Bagian Hukum Sesditjen PSLB3, lalu ke Biro Hukum yang ada di Manggala (kantor ex Kementerian Kehutanan).

Untuk jangka waktu alinea terakhir, kami semua di sini maunya cepet, ngapain lama2. Cuma kadang keterbatasan SDM, sedangkan urusan SK yang ditandatangani menteri urusannya gak simpel. Semua berkas dicek ulang, dan itu makan waktu.


Sekian saja tulisannya. Untuk hal2 teknis lainnya jika ada permintaan akan gue tulis.

Tuesday, December 29, 2015

Usus Buntu

Lama sekali tidak menulis, terakhir nulis yang Bon Jovi!
Baiklah.
Kali ini gue akan memberitahukan bahwa gue akan operasi usus buntu, insha Allah besok tanggal 30 Desember 2015, jadi akan tahun baruan di rumah sakit.

Kalau gue bilang usus buntu, komen orang adalah "perut kanannya sakit ya?"  atau "kakinya nekuk sakit?" dan jawabannya adalah "tidak".

Dari mau gue tau itu usus buntu?
Ya ke dokter lah.

Lebih tepatnya, gue sakit maag yang lumayan parah dan berulang. Bulan November 2015 kemarin, gue sakit maag dan seminggu gak bisa ngantor. Rasanya? Mual dan pusing plus lemas (ini yang bikin gak bisa ngantor). Terlepas memang gue sekarang berada di unit yang lebih sibuk, tapi kan gue gak punya tanggung jawab besar, mosok gitu aja stress? Berobatlah gue ke internist dengan bill 1,2 juta. *Gubrak*

Kemudian, di awal bulan Desember, gue sakit maag lagi. Ke dokter yang sama, dan dia bilang "kamu kayanya harus apendikogram deh, saya curiga kamu usus buntu".
Karena gue 'pegel' sakit terus, akhirnya gue apendikogram. Gimana prosesnya?

Pertama tentu bikin janji dengan radiologi. Kebetulan gue di MMC dan gak perlu janji2 lagi, langsung datang dan foto pertama. Ohya, apendikogram ini adalah foto (kaya rontgen), bukan scan, dan bukan masuk2in selang ke dalam tubuh. Malamnya gue disuruh minum kontras, zat putih bernama Barium yang rasanya sebenernya gapapa (kaya tepung) tapi kalau seplastik gede, huek juga. Dua belas jam kemudian gue foto kedua. Biaya 500 ribu.

Singkat cerita gue balik ke internis dan terlihat kalau dari hasil foto, gue radang(?) usus buntu kronis. Dokter bilang gak perlu operasi asal jaga makan, tapi gue malah pengen operasi.

Aneh ya, orang banyak yang takut operasi, gue malah komen "saya operasi aja dok. Capek sakit terus", karena melelahkan sekali kena sakit maag akibat stres ringan!. Gue merasa hidup gue udah gak fungsional lagi karena:
  • Mosok orang hidup gak boleh kena stres? Gak boleh capek??? Susah banget kan menghindarinya? 
  • Males diet tanpa pedas tanpa kopi seumur hidup. Hidup macam apa itu...(jika sesudah operasi gue masih sakit maag, itu mah apes).
  • Udah gak bisa olahraga karena jalan cepat pun gue langsung bersendawa2 dengan dashyat, apalagi lari dan aerobik?? Terakhir2 aerobik sebelum sakit maag yang parah, gue udah gak bisa menyelesaikan 1 sesi dan harus keluar duluan karena mual banget. Gue coba atur makan sebelum (atau sesudah) olahraga, hasilnya sama2 mual. 
  • Gak bisa diet. Tiap perut krubuk, ya gue makan. Padahal yang namanya diet ya harus laper. Gue takut kalau gue membiarkan perut gue kosong, malah sakit maag dan gak ngantor seminggu lagi...dan jika kalian mau komen "kan bisa makan buah" maka jawabannya "gak nendang tauk!!!" Hahah. Kemaruk dot com. 
So wish me luck. 
Mungkin kalau memungkinkan dan mood-nya ada, gue akan sharing pengalaman operasi dan rumah sakit premium tempat gue tahun baruan. 


Sunday, September 13, 2015

Bon Jovi Live in Concert Jakarta, Sept 11, 2015

When we first heard that Bon Jovi would go to Indonesia, I made arrangement with some high school friends to watch the concert. We bought the Festival Left. Not cheap. It was 1.5 million Rupiah after tax. 
Then, finally. The day comes. I go early from office and heading to Gelora Bung Karno Stadium. 
Selfie while waiting for my friends


I don't think she wants her face in this blog :)



I'm not going to write details about the concert event itself, but I want to comment about their performance:
  1. Jon already can't sing high notes. He makes us, the audience to sing all the high notes. Or he improvise with acoustic guitar and sings lower notes. Well, he's 53. I understand that. 
  2. I'm pretty disappointed because he doesn't interact much with us, other than 'hello how are you'. I expect more for a frontman who sings for 30 years. Sam Tsui (the opening act) is better in this department. 
  3. The song lists are very disappointing. Most of us are 90s teenager, we don't know their newer album. I know Have A Nice Day but can't recall the lyrics. I don't make scientific statistics, but I think it's 50:50 of newer and old songs. Check Youtube. Have a Nice Day 'only' had 30 million hits. Not a HITS for his standard, IMO.   
  4. because he doesn't talk much, the concert only last for 2 hours. Oh my. I was expecting 2.5 hours duration.
Well, that's all I can say. I'm still happy because I have the opportunity to be in the front. 



I can see him clearly! One and a half million is not for nothing :)