Thursday, July 17, 2014

Yes, I'm Officially Old

Impressive title huh?!

But that's the truth. I guess all of you will agree on this: we're considered old when we need to take Atorvastatin. It's a sign when our metabolism no longer work well.

About two months ago I did blood check and found my total cholesterol was high. Then last month I did a 'diet'. Well not a true diet, but I stop consuming snacks and anything fried (other than for meal. We're Indonesian love fried food). The result? I lost some weight. Not much, but I used to eat anything I want, anywhere I want, anytime I want and that's killing me. I became grumpy at work for 2 days. Then my body used to the hunger (LOL).

My friend said "probably you're on stress" and at that time I was still in academic stress. I took Omega-3 supplement.

Result?

Total cholesterol declined, but still above 200.

Then fasting month. I still can't do full fasting for 30 days, but I tried. And checked my total cholesterol level.

Reduced. But still slightly above 200. It was 207 to be exact.

Then I went to the internist and told him the problem: that I already reduced my snacking habit, that I don't change my 3 times a day meal..and he gave me Atorvastatin because "your metabolism is no longer good" at least that's what I got from him.

And also I still suffer gastritis despite I already finished my study. Now I have new meds: for cholesterol and for my gastritis.

So, my high cholesterol body just enjoy skinnier body with flat abs, wearing new Marks and Spencer jeans with shirt tucked in!!


Friday, July 11, 2014

Magister, Selesai Juga!! Perjuangannya Itu Lohh!

Gue akui gue bukan orang yang cerdas walau sadar gue gak bodo. Di SMP masih juara kelas. Di SMA, nomer belasan. SMANDEL gitu loh...kuliah di TL ITB? Udah syukur banget bisa lulus, IPK gak spektakuler dan gak cukup untuk ngelamar di perminyakan...eh kok curcol sih. Untung lah gak masuk minyak. Jadi PNS enak kok.

Jadi ketika tahun 2011 tante gue nawarin gue untuk S2, rasanya gimanaaaa gitu...agak gak PD dan terus terang udah males, sampe akhirnya ya 'boleh deh. Anggep aja buat gengsi' dan gue pilih UI, bukan univ abal2. Jadi judulnya seperti orang gak bersyukur: Orang lain sekolah nyari2 duitnya atau beasiswa, gue malah disuruh2, walau dikerjain sepenuh hati juga sih. Kan malu kalau jelek.
Dah kadung nyebur.

Basically, S2 beda dengan S1. Tapi yang bikin beda adalah sekarang jaman internet, semua tugas dari internet (kalau gak mau dibilang copas dengan seni!), dan pertemanannya tidak seerat ketika S1. Beda lah, dulu S1 nongkrong bareng nunggu kuliah, berdoa dosennya gak ada, sekarang kami2 ini kelas khusus kuliahnya jumat sore jam 14 dan Sabtu. Tugas banyak dan semua ngantor (untuk yang kelas khusus).

Hambatan datang tahun 2011. Perlu diulangi dulu dari post2 terdahulu, tiroid gue diangkat tahun 2010 karena kanker. Nah tahun 2011 ternyata gue kena kanker lain dan kali ini harus dikemo. Terpaksa lah cuti satu semester. Sehabis itu mencoba bangkit lagi, kuliah, kerja, dengan badan yang gak pernah sehat.

Waktu berlalu..berhubung gue sering banget bolos ketika masa kemo (pertengahan 2011 sampai akhir 2011), tahun 2012 gue sering gak ikutan dinas keluar kota karena tahu diri: tugas kuliah banyak dan badan gue gampang banget capek. Jadi tahun 2013 gue hampir full kerja: dinas luar kota, rapat sana sini, sampai akhirnya tesis gue gak dikerja2in. Belum lagi dengan badan ringkih gini, tiap kerja serius gue sering pusing. Kan katanya gak boleh kebanyakan ngobat, jadi kalau pusing ya tidur aja, jangan terusin. Itu berlanjut terus hingga 2014.

Gak terasa gue sudah semester 6 (!!!) dan sudah limit. Mau mundur gak bisa, wong udah keluar 90 juta (yes, segitu duit yang dikeluarin untuk SPP doang).. Jadi tiap malas, yang gue inget "90 juta Ra! SEMBILAN PULUH!" Maap gak maksud sombong, tapi segitulah biaya S2 di UI, 15 juta per semester.Makanya lulus tepat waktu teman2...Itu motivasi utama tiap kepala gue sakit. Akhirnya ada yang harus dikorbanin. Tebal2 muka di kantor, bilang baik2 mau ngerjain tesis dan terhitung April gue menolak semua dinas2 keluar kota. Ini juga yang harus disyukuri, ke-fleksibel-an boss2 dan teman2 kantor. Terima kasih atas pengertiannya.

Selain kantor, gue mengorbankan badan gue. Sejak April, hampir tiap hari gue minum paracetamol 500mg, bahkan bisa 3-4 kalau lagi haid karena sakitn. Walau gak parah, tapi kalau harus nulis/nyusun tesis ya gak boleh sakit. Mengganggu. Andai gue simpan semua bungkus2 panadol/paramex/ibuprofen/ponstan sebagai reminder untuk gak sekolah lagi (loh??!). Sering gue denger 'jangan kebanyakan minum obat' dan dalam hati gue jawab '*** lu, situ aja loe yang ngerjain tesis gue, gak usah sotoy kalau blm diambil tiroidnya dan kemo!!" Maaf ya, aku yakin kalian maksudnya baik.

Belum lagi semua penyakit gue keluar. Pertama selain sakit haid dan sakit kepala, gue kena gastritis yang lumayan parah, sampai berkali2 ke internis. Akhirnya skip kopi, pedas. Kalau gorengan masih untuk lauk. untuk cemilan no. Penyakit berikutnya adalah gatal2. Ini sampe 2x ke dokter kulit karena gatelnya mantep banget, untung 'cuma' kulit kering. Kalau jerawat bukan karena tesis, sejak tiroid gue diangkat, kulit gue lebih bermasalah, dan ini dari 2010 jadi tanpa uji statistikpun, tidak berkolerasi. Sakit terakhir adalah kolesterol gue tinggi! Ini akibat gue makan semua yang gue mau dalam jumlah banyak, padahal olahraga. Eh tetep aja kolesterol total hampir 240!!! Temen gue menenangkan "mungkin lu lagi stress Ra" jadi gue akan ngecek lagi abis ini. Tentu saja gue diet gak makan cemilan (2 hari pertama gue marah2 karena kelaparan) dan berat gue turun, seneng juga sih.

Anyway, dengan segala pengorbanan ini, tetep aja tesis gue gak keren dan gue panik sekali pas mau Seminar Hasil karena ngerasa abal2 banget dan konsepnya gak jelas. Alhamdulillah dilulusin (makasih ya pak dosen), revisi hanya seminggu, dan ini bikin gue gastritis lagi hahhahahaha!!!.

Baru hari inilah gue bisa merasa sedikit tenang karena jilidan udah masuk ke tempat jilid dan tinggal bbrp hal yang harus dikerjakan...eh tetep aja bangun dari tidur siang gue mual2. Ih.

Mengenai puasa, tahun 2011 gue full bolongnya karena kemo dimulai bulan puasa waktu itu. Tahun 2012 ampe sekarang pun masih bolong2. Jika tahun2 sebelumnya gue sering vertigo, tahun ini beda yaitu....mual2 luar biasa yang berlanjut ke pusing. Ah aneh2 aja. Bahkan sesudah sidang, gue pikir gue bisa puasa 2-1 (2 hari puasa, 1 hari off) eh boro2. Abis Pilpres kemarin gue batal. ya kadung aja selama revisi gue gak puasa.dan tadi lunch di Pizza Hut (EEEHH??! Bandel ya).

Padahal stresnya cuma akademik doang. Di kantor baik2 saja, duit gak susah, kehidupan pribadi bahagia, I have everything I need, and I still look good. Tetep aja badan gue sakit.Di satu sisi gue gak percaya sakit itu karena pikiran (Makanya gue sakit hati dan pengen nampol kalau ada yang bilang gue sakit karena pikiran. Lu aja kali iduplu gak bahagia jadi lu anggap orang lain gak bahagia juga!!), tp untuk kasus gastritis/pusing/dll selama tesis, gue rasa ini stress-related hihi.

Sekian dulu beritanya. Mari lanjut selfie